PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2014 DI INDONESIA
PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2014 DI INDONESIA
Dari hasil pemantauan serta kajian dinamika atsmofer dan laut mengindikasikan bahwa peluang awal musim kemarau 2014 secara umum di sebagian besar wilayah Indonesia bersifat Normal hingga bawah normal. Indikasi tersebut diperoleh berdasarkan pengamatan Dipole mode yang berada dalam kisaran normal , Anomali SST Indonesia yang berada dalam kondisi normal dan ENSO yang saat ini berada pada kondisi La Nina lemah, namun diprakirakan akan menuju ke kondisi El Nino lemah setelah pertengahan tahun 2014.Demikian hasil prakiraan musim kemarau 2014 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang disampaikan melalui jumpa pers pada Selasa (4/3) di ruang rapat gedung operasional utama.
Secara umum kesimpulan dari hasil prakiraan musim kemarau yang disampaikan oleh Kepala BMKG Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng bahwa awal musim kemarau 2014 di 342 zona musim pada umumnya masuk di pada bulan mei 2014(35,1%) dan april (26,0%), sementara awal musim kemarau di sebagian kecil wilayah Sumatera dan NAD lebih cepat terjadi, sedangkan awal musim kemarau di wilayah Sulawesi bagian utara lebih lambat dari rata-ratanya, selain itu sebagian besar daerah mengalami awal musim kemarau sama dengan rata-ratanya. Kesimpulan terakhir sifat hujan selama musim kemarau 2014 di sebagian besar daerah Indonesia diprediksi normal (67%) dan bawah normal (24,8%).
Pada akhir presentasinya Dr. Andi dengan didampingi Deputi bidang Klimatologi Dr. Widada Sulistya, DEA, dan Kepala Pusat Iklim Agroklimat dan Iklim Maritim Dra. Nurhayati, M.SC menyampaikan, bahwa hasil kajian prakiraan yang disampaikan melalui jumpa pers ini merupakan hasil dari pemantauan dinamika atsmofer yang berlangsung 2-3 bulan ke depan, apabila terjadi perubahan sewaktu -waktu pasti BMKG akan mengkaji kembali dan meyampaikan informasi terupdatenya, tutur Dr. Andi Eka.(BMKG Pusat)
Unduh Press Release Prakiraan Musim Kemarau Tahun 2014
Sumber : BMKG Pusat (SL)